Rabu, 12 Oktober 2011

Yoga sebagai Pengontrol Gula Darah

Yoga tak hanya efektif untuk menurunkan berat badan dan relaksasi. Olahraga yang satu ini ternyata juga manjur untuk mengontrol kadar gula darah.

Sebuah penelitian dalam skala kecil membuktikan bahwa berlatih yoga dapat membantu orang dengan diabetes tipe 2 mengurangi berat badannya dan mengontrol kadar gula darahnya. Studi yang diikuti 123 orang dewasa dan manula tersebut menemukan bahwa mereka yang menambahkan kelas yoga untuk perawatan diabetes standar berhasil menurunkan berat badannya beberapa kilogram dalam waktu tiga bulan.

Sementara itu, kadar gula darah rata-rata mereka cenderung stabil. Berbeda dengan kelompok studi yang tidak melakukan yoga, kadar gula darahnya malah meningkat. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Diabetes Care, yang tidak menyarankan bahwa yoga harus mengganti bentukbentuk lain dari olahraga untuk orang dengan diabetes tipe 2, penyakit yang berhubungan erat dengan kegemukan atau obesitas.

Selanjutnya, kata para peneliti, studi jangka panjang diperlukan untuk melihat apakah hal itu benar-benar terjadi Menurut Hegde, yoga dapat mengurangi stres oksidatif karena merangsang sistem saraf parasimpatik, suatu bagian dari sistem saraf yang pada dasarnya bertindak sebagai rem dari sebuah pedal gas dari sistem saraf simpatik.

Namun, ada sejumlah peringatan. Yoga yang digunakan dalam penelitian ini adalah yoga dengan gerakan yang lembut. Latihan ini disesuaikan untuk orang-orang yang memiliki masalah kesehatan tambahan. Misalnya, beberapa pose tertentu dihindari pada orang yang memiliki penyakit jantung.

Dalam dunia nyata, kelas yoga sangat bervariasi. Beberapa olahraga yang lebih bertenaga dengan melibatkan gerakan rumit tidak akan sesuai untuk orang dewasa dengan kondisi kesehatan kronis. Orang dewasa dengan diabetes dapat mencari kelas yoga yang dirancang khusus untuk manula dan mereka dengan kondisi medis yang kronis.

Di Amerika Serikat, rumah sakit dan pusat-pusat komunitas lokal semakin banyak menawarkan kelas-kelas tersebut. Sebelumnya, American College of Sports Medicine and the American Diabetes Association merilis panduan baru metode olahraga bagi pasien diabetes tipe 2.

Mereka disarankan untuk menjalankan setidaknya 150 menit latihan aerobik mulai latihan yang sedang hingga berat, selama setidaknya tiga hari dalam seminggu. Penderita diabetes tipe 2 juga diminta untuk tidak melewati lebih dari dua hari tanpa berolahraga. Saat latihan, penggunaan pemberat untuk mengembangkan massa otot, juga penting dalam manajemen pasien diabetes.

Pelatihan untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus menjadi bagian dari latihan seorang pasien diabetes. Pedoman baru ini dipublikasikan pada jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise. Disebutkan di sana, latihan sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes,serta membantu orang dengan diabetes meningkatkan produksi insulin dan gula darah.

Olahraga juga dapat meningkatkan profil lipid pasien diabetes yang dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan lemak lainnya dalam darah, juga penurunan berat badan. Penulis metode ini menekankan bahwa intensitas berkelanjutan dan durasi aktivitas aerobik sangat penting bagi mereka dan diharapkan dapat meraih efek biologis yang tidak dapat dicapai dari aktivitas fisik ringan.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar