Sabtu, 05 November 2011

HOBI :)

Hobi adalah sesuatu yang digemari, disukai, dicintai. Berbicara tentang hobi, hampir setiap orang memiliki hobi yang belum tentu sama. Begitu halnya dengan saya. Mungkin tidak sedikit orang yang memiliki hobi yang sama dengan saya. Hobi saya adalah menyanyi, berenang dan melakukan perjalanan.
Hobi menyanyi sudah saya rasakan sejak dari kecil dan hobi ini menurun dari ayah saya yang juga gemar menyanyi dan bermain gitar. Sejar umur 4 tahun saya diajari banyak lagu-lagu dari nenek, mama, dan paman-paman saya. Saya masih mengingat lagu pertama yang diajarkan nenek sebelum tidur adalah lagu ‘Desaku’.
Hobi ini selalu diasah oleh mama, dan keluarga lainnya. Setiap Natal tiba, saya selalu menyanyi di perayaan Natal hingga saya beranjak menjadi remaja. Walaupun demikian, saya tidak mau ilmu tentang menyanyi saya hanya segitu-segitu saja. Saya selalu belajar banyak dari guru-guru vokal saya dan orang-orang yang jauh lebih hebat dari saya. Saya juga aktif mengikuti lomba-lomba nyanyi pada saat duduk di sekolah dasar. Ya, walaupun tidak selalu menang, tapi saya mendapat pelajaran berharga, yaitu pengalaman. Masalah menang atau kalah tidak menjadi hal yang penting bagi saya. Yang terpenting adalah hobi saya tersalurkan dan saya merasa bahagia.
Selain menyanyi, saya sangat senang berenang. Sewaktu SMP hampir setiap minggu saya meluangkan waktu untuk berenang. Bagi saya berenang sangat menyegarkan, tapi bukan itu alasan sebenarnya, saya suka berenang karena saya sangat suka dengan air. J
Saya belajar berenang dari guru olahraga saya waktu SMP. Tanpa disadari hobi tersebut tetap menjadi rutinitas sampai sekarang.
Hobi saya yang lainnya adalah jalan-jalan. Kemanapun itu, saya sangat senang melakukan perjalanan. Karena dengan hal itu, saya mendapat hal-hal yang baru. Selain itu jalan-jalan membuat saya rileks kembali dari aktifitas sehari-hari. Bagi saya jalan-jalan tidak harus keluar kota dan dengan biaya yang banyak. Di dalam kota pun tidak menjadi masalah, yang penting saya dapat terhindar dulu dari rutinitas sehari-hari.
Dari hobi-hobi saya, saya sangat banyak mendapatkan hal yang positif. Dari hobi menyanyi, saya dapat mengembangkan talenta sebagai rasa syukur atas Anugrah yang diberikan Tuhan. Dari hobi saya berenang dan jalan-jalan, saya dapat merilekskan hati dan pikiran ssaya dari hal-hal yang membuat penat. Ternyata hobi yang dikembangkan dapat membawa hal yang baik bagi tubuh dan pikiran kita... J  

PEDAGANG SUKSES DI SEKITAR.



Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan salah satu pedagang sukses di sekitar, yaitu Paman saya.  Walaupun sibuk menjadi pegawai di salah satu perusahaan swasta, itu tidak menjadi alasan bagi Paman untuk tidak bisa melakukan kegiatan lain termasuk berdagang. Suatu ketika dipertengahan tahun 2008, Paman berniat untuk membuka usaha sampingan sebagai pemasukan tambahan. Dengan kerja sama dengan pihak lain, paman membuka kios helm SNI di daerah Cakung. Karena helm SNI sedang menjadi berita hangat pada saat itu. Memang pertama kali sempat timbul kekhawatiran akan usaha yang baru itu, ternyata usaha tersebut mendapat sambutan yang baik. Selain mempunyai kios, setiap subuh hari Minggu paman jg membuka stand di sekitar jalan Juanda (jalan baru di daerah Cimanggis). Selain dekat dengan rumah, disepanjang jalan ini sangat ramai dengan pedagang- pedagang yg berjualan pada saat subuh.
Setelah sekian lama, paman berniat membuka usaha baru. Tadinya paman sempat berfikir hanya sekedar membuka usaha baru, tanpa optimis apakah usaha yang baru itu sukses. Karena pada saat ini, perekonomian masyarakat sedang tidak stabil. Ternyata usaha yang baru ini mendapat respon positif dari warga sekitar. Paman membuka Apotik di dekat rumah, karena pada daerah itu memang belum dijumpai Apotik dan toko obat. Bisa dikatakan, Paman sangat sibuk untuk mengurus surat izin dan keperluan-keperluan lainnya. Tapi berkat kegigihan dan keuletan akhirnya Paman berhasil membuka Apotik, hingga sekarang.
Sewaktu saya menanyakan, bagaimana bisa Paman melakukan ini semua, Beliau hanya berkata semua bisa dilakukan jika ada keberanian, keuletan dan kegigihan. Tentunya Beliau tetap menggunakan ilmu yang Beliau dapat saat kuliah. Karena pada saat kuliah mengambil jurusan Ekonomi, perhitungan-perhitungan antara modal dan biaya-biaya yang lainnya tidak menjadi hal yang baru lagi bagi beliau. Saya sangat terinspirasi dari Paman saya.  Karena Paman adalah tipe orang yang tidak mau bersantai, Paman mencoba untuk bergabung dengan usaha-usaha lain (Franchise) dengan usaha dibidang makanan. Dapat diakui, terkadang memang Paman merasa sangat letih. Namun dibalik semua itu, Paman sangat senang dapat menerapkan ilmu yang didapatkannya dalam kesehariannya. Karena Paman sangat percaya dibalik kegigihan ada keberhasilan yang akan tercapai. J

Jumat, 04 November 2011

Mengapa Koperasi di Indonesia Susah untuk Berkembang?


Koperasi belum maju karena mengalami masalah dalam hal manajemen dan sumber daya manusia. Sejumlah koperasi tidak memiliki sumber daya manusia yang mampu mengelola koperasi dengan baik. "Permodalannya juga sering belum mencukupi. Koperasi juga sering mengalami masalah teknis dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Di sisi lain, produk-produk tersebut seringkali tidak bisa bersaing dengan produk industri.
Berikut beberapa faktor yang membuat koperasi kurang berkembang di Indonesia adalah:
1. Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atastetapi dari atas,artinya koperasi berkembang di Indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah.

2. Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal.

3. Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

4. Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan.
5. Prinsip koperasi Rochdale bagian kerjasama dan sukarela serta terbuka , tidak dijalankan dengan baik di Indonesia.. Keanggotaan koperasi hanya berlaku untuk yang seprofesi, misal koperasi nelayan anggotanya nelayan saja, koperasi guru anggotanya guru saja. Ini menyebabkan pergerakan koperasi tidak maksimal, walaupun sudah di bentuk koperasi sekunder tetapi belum mampu menyatukan kerja sama antar koperasi yang berbeda beda jenis.

BIOGRAFI BAPAK KOPERASI INDONESIA


BUKITTINGGI. Di kota kecil inilah Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.
Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Hatta merintis karier sebagai aktivis organisasi sejak berusia 15 tahun sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond Cabang Padang. Kesadaran politiknya berkembang karena sering menghadiri ceramah dan pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis. pengarang roman Salah Asuhan; aktivis partai Sarekat Islam; anggota Volksraad; dan perintis majalah Hindia Sarekat, koran Kaoem Moeda, Neratja, Hindia Baroe, serta Utusan Melayu dan Peroebahan.
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun  Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923.  Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul “Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen”–Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan.
Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia.  Pada tahun 1926, Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis.  Pada tahun 1927, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi “Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan” di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L ‘Indonesie et son Probleme de I’ Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung.  Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.
Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas I” pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.
Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.